PERUT KEMPIS BERKAT BEDAH PLASTIK ESTETIK

23-Jul-2006, Pikiran Rakyat

Menjadi cantik merupakan dambaan setiap perempuan. Salah satu upaya menjadi cantik adalah memiliki tubuh yang proporsional. Bagi kebanyakan perempuan, apalagi yang sudah melahirkan atau yang berusia di atas 40 tahun, masalah yang sering muncul adalah perut yang membesar dan tidak kencang.

Karena masalah perut inilah, perempuan pun mencari jalan untuk menyusutkan dan mengencangkan perut. Cara sederhana dengan meminum obat, memasang alat, hingga yang instan melalui bedah plastik estetis mereka lakukan. Salah satunya, menjalani pengencangan perut (tummy tuck) dan sedot lemak atau liposuction.

DOKTER ahli bedah plastik RSIA Hermina Pasteur-Bandung, Dr. Lisa Hasibuan, Sp.B.P. mengatakan, animo masyarakat untuk menjalani bedah plastik estetis meningkat. Bedah plastik estetis yang tren serta diminati adalah liposuction dan tummy tuck. Kedua operasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal.

“Bentuk tubuh ideal bagi laki-laki dan perempuan jelas berbeda. Perempuan, menginginkan ideal yang proporsional, yakni tidak kurus dan tidak pula gemuk. Sedangkan laki-laki ingin memunculkan kesan atletis, yakni berotot tapi langsing,” ucap Lisa yang ditemui di RSIA Hermina, Minggu (16/7).

Dari masing-masing pengertian tubuh yang ideal bagi laki-laki maupun perempuan, ada kesamaan yang bisa ditarik, yaitu keduanya mengharuskan tidak adanya penumpukan lemak berlebih.

Liposuction sebetulnya adalah cara untuk mengurangi tumpukan lemak di tempat-tempat tertentu, sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan tonjolan yang tidak diinginkan di perut, paha, pinggang, ataupun di batang tubuh.

“Yang perlu diingat, liposuction atau sedot lemak ini bukanlah solusi untuk menguruskan ataupun mengurangi berat badan. Jadi jangan pernah bertanya, setelah disedot lemak berat saya akan kurang berapa kilogram,” ujar perempuan kelahiran Jakarta, 9 April 1967 tersebut mengingatkan.

Langkah yang diambil untuk mengurangi lemak dengan cara ini adalah dengan memasukkan pipa (canule) melalui sayatan-sayatan kecil sepanjang 1 cm pada kulit, kemudian lemak disedot dengan tekanan negatif (vakum).

Lalu apa yang dimaksud dengan tummy tuck? Samakah tummy tuck dengan liposuction? Walaupun tujuannya sama, yaitu untuk mengurangi lemak berlebih dan mendapatkan tubuh ideal, kedua metode itu sama sekali berbeda.

Tummy tuck merupakan operasi besar untuk membentuk atau memperbaiki daerah perut dengan menguatkan atau mempersempit otot perut.

Melalui sayatan yang cukup lebar di lipatan perut bagian bawah, dinding perutnya dilepaskan dengan memisahkan kulit dengan lemak, lalu ditarik sehingga perut menjadi lebih kencang. Lemak dibuang, dan kulit yang berlebih juga dibuang. Setelah itu sayatan tadi dijahit.

Tummy tuck akan lebih efisien jika dilakukan berbarengan dengan operasi caessar. Metode ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang sudah punya anak atau yang perutnya mulai menggelambir. Yang lebih utama lagi, tummy tuck dianjurkan untuk mereka tidak ingin hamil lagi,” kata Lisa menambahkan.

Operasi tummy tuck memakan waktu 3-4 jam, tergantung besarnya perut. Karena pengerjaannya berbeda masa penyembuhan liposuction lebih cepat daripada tummy tuck. Pasien yang menjalani liposuction dalam 24 jam bisa langsung berjalan seperti biasa, sedangkan mereka yang menjalani tummy tuck harus dirawat 2-4 hari.

Seorang ibu rumah tangga, Anis (23) mengatakan, dirinya tertarik untuk melakukan sedot lemak karena ada beberapa bagian tubuhnya yang menjadi gemuk setelah memiliki anak.

Waktu masih lajang, ia tidak menyangka bahwa tubuhnya bisa gemuk seperti saat ini. Makanya, Anis ingin bentuk tubuhnya kembali seperti yang dulu.

“Sedot lemak adalah cara cepat untuk mewujudkannya. Selain baik untuk kesehatan, juga bisa mempercantik penampilan saya, yang berpengaruh pada kelanggengan rumah tangga,” tuturnya menjelaskan.

**

UNTUK melakukan liposuction dan tummy tuck, Dr. Lisa Hasibuan, Sp.B.P. memiliki beberapa kiat. Misalnya, pasien harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter bedah.

Jika ingin hasilnya maksimal, pasien harus melakukan persiapan 2-3 minggu sebelum operasi. Diet dan berolah raga sebelum operasi bisa membuat hasil penurunan berat badan lebih sempurna.

Dokter akan melakukan operasi secara bertahap. “Jangan mengharapkan perubahan yang dramatis dengan sekali operasi, trennya sekarang adalah beberapa kali operasi untuk mengurangi terjadinya risiko komplikasi. Jika liposuction telah dilakukan, tapi bentuk perut masih belum juga bagus, pasien dianjurkan untuk melakukan tummy tuck.,” tutur Lisa.

Satu yang penting diingat, setelah operasi, pasien tetap harus menjaga pola makan, sehingga lipposuction dan tummy tuck berhasil.

**

NENI Utami Adiningsih, seorang kolumnis perempuan yang juga penggagas Forum Studi Pemberdayaan Keluarga menegaskan, melakukan sedot lemak maupun tummy tuck jika untuk kepentingan kesehatan adalah sesuatu yang wajar.

“Namun, saat ini semuanya kan lebih berorientasi pada kepentingan penampilan, dan ini bukan masalah sepele. Hal tersebut bisa menciptakan gaya hidup yang serba instan dan cepat. Padahal, semua ada prosesnya,” ucap Neni.

Proses untuk mendapatkan tubuh yang ideal, lanjutnya, adalah dengan pola hidup dan pola makan yang sehat. Itu harus dimulai sejak sekarang, dan berusahalah menikmati setiap proses yang kita jalani.

Neni juga mengatakan, seharusnya penampilan fisik jangan menjadi hal utama yang diperhatikan perempuan, karena kecantikan fisik itu sangat fana, sehingga yang harus lebih diasah adalah kecantikan batin.

Jika kita terlalu mengejar kecantikan fisik, ketidakpuasan akan selalu menghampiri. Ketidakpuasan itulah yang akhirnya menjebak perempuan dan akhirnya menciptakan penjara bagi dirinya sendiri. (Feby Syarifah/”PR”)***

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/23/geulis/utama1.htm

Tinggalkan komentar